13 Macam Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling Bagi Guru, BK, dan Orang Tua

Diposting pada

Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling

Strategi layanan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling sangatlah diperlukan untuk mencapai keberhasilan di dalam lembaga pendidikan. Seperti halnya sekolah ataupun pendidikan non formal. Alasan strategi bimbingan dan konseling diperlukan karena untuk mencapai tujuan dan pemahaman peserta didik (murid) oleh para konselor harus mampu memberikan pelayan yang baik, sehingga peserta didik akan mudah menerimanya.

Sehingga secara sederhannya strategi bimbingan dan konseling ini diartikan sebagai cara atau siasat yang dilakukan berbagai unsur dalam menunjang tujuan pembelajaran.

Daftar Isi

Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling

Diakui ataupun tidak, adanya program bimbingan di sekolah itu tidak terbatas pada layanan bimbingan kepada para peserta didik yang secara nyata memiliki kesulitan.

Lebih dari itu program bimbingan mecakup layanan kepada semua peserta didik baik yang bermasalah maupun tidak bermasalah, tetapi juga kepada guru mata pelajaran, kepala sekolah, dan orang tua peserta didik dan masyarakat sekitar sekolah.

Oleh karena itulah. Berikut ini akan dipaparkan mengenai strategi bimbingan konseling, yang harus dilakukan oleh para guru dan staf agar peserta didik dapat mencapai keberhasilan yang diharapkan.

  1. Strategi Bimbingan dan Konseling (BK) Bagi Guru

Guru mata pelajaran apabila diperhatikan secara seksama membutuhkan layanan bimbingan dan konseling dalam rangka pembelajaran di kelas dalam program bimbingan di sekolah meliputi hal-hal sebagai berikut:

  1. Penyajian informasi mengenai diri peserta didik kepada guru dan bantuan menafsirkan informasi tersebut. Informasi yang dimaksud adalah segala informasi mengenai peserta didik hasil pengumpulan data. Penyajian informasi sangat diperlukan dalam penyelenggaraan pembelajaran yang dilakukanoleh guru. Misalnya, menafsirkan hasil tes yang menggunakan tes baku.
  2. Membantu guru mempersiapkan mental peserta didik untuk mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran.
  3. Membantu guru dalam memecahkan masalah belajar yang dihadapi oleh peserta didik. Misalnya, kesulitan mengikuti pembelajaran, prestasinya rendah.
  4. Bersama-sama dengan guru mata pelajaran dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan kurikuler, misalnya orientasi siswa baru pada permulaan tahun ajaran.
  5. Membantu guru dalam pengelolaan kelas. Bantuan ini dapat berupa penyajian data yang diperlukan guru mengenai peserta didik. Misalnya, pembentukan kelompok belajar, atau dalam penempatan setiap peserta didik, membantu mengenal hubungan social anak dalam kelas tertentu dan sebagainya.
  1. Strategi Bimbingan dan Konseling (BK) bagi Staff Sekolah

Program bimbingan dan konseling bukan hanya dipeeruntukkan kepada peserta didik saja, tetapi juga diberikan kepada kepala sekolah (staff) meliputi hal-hal sebagai berikut:

  1. Membuat penyelenggaraan latihan dalam jabatan bagi guru dan staf sekolah lainnya dalam upaya meningkatkan kemampuan mereka untuk melaksanakan program bimbingan di sekolah.
  2. Membantu pelaksanaan seleksi atau penerimaan dan penempatan peserta didik serta tindak lanjutnya. Kegiatan ini didapat diperlukan dalam pengembangan dan penilaian kurikulum sekolah yang bersangkutan yang pada dasarnya tugas kepala sekolah.
  3. Membantu upaya pembaruan pendidikan di sekolah.
  4. Membatu kepala sekolah dalam hubungannya dengan masyarakat terutama dengan orang tua peserta didik.
  5. Membantu kepala sekolah dalam rangka partisipasi sekolah dalam masyarakat untuk memecahkan atau menangani suatu masalah social yang berkaitan dengan masalah pendidikan.
  1. Strategi Bimbingan dan Konseling (BK) bagi Orang Tua

Upaya layanan bimbingan dan konseling kepada orang tua dan masyarakat meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

  1. Membantu orang tua peserta didik untuk lebih memahami anaknya. Pemahan ini terutama yang berkaitan dengan kemampuan akademisnya. prestasi belajarnya, minat dan kebutuhan-kebutuahannya, serta perilakunya di sekolah. Berhasilnya tugas bimbingan dalam hal-hal tersebut sangat tergantung kerjasama antara sekolah dengan orang tua peserta didik apabila kerjasama orang tua dengan sekolah sudah baik maka orang tua akan merasa sangat penting untuk memahami anaknya lebih mendalam.
  2. Membantu orang tua peserta didika untuk mengenali dan memahami program pembelajaran di sekolah tempat anaknya belajar termasuk di dalamnya program bimbingan.
  3. Memberikan informasi kepada masyarakat di sekitar sekolah yang bersangkutan mengenai rencana-rencana, program-program yang dilaksanakan di sekolah tersebut, terutama yang ada kaitanya dengan masyarakat. Maksud kegiatan ini adalah untuk menggalang partisipasi masyarakat dalam  upaya pendidikan di sekolah.

Demikianlah ulasan mengenai berbagai macam strategi bimbingan dan konseling yang dapat dilakukan. Apabila strategi bimbingan dan konseling di sekolah ini dapat berjalan dngan baik, maka dapat diperdiksi bahwa pemahaman pembelajaran yang di dapatkan oleh peserta didik akan mampu terserap dengan baik.

Rate this post