Pengertian Sistem Pertanian Modern, Kelebihan, dan Kekurangannya

Diposting pada
Sistem Pertanian Modern
Sistem Pertanian Modern

Pertanian modern adalah salah satu sistem dalam bidang pertanian yang ada dan dikenal di Indonesia, bahkan di Indonesia sendiri sudah menerapkan sistem peranian ini. Meskipun seringkali diterapkan pada ulasan kali ini akan memberikan pembahasan “Pertanian Modern”. Semoga bahasan mengenai pertanian modern ini bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Daftar Isi

Pertanian Modern

Sistem pertanian modern adalah sistem dalam bidang pertanian yang menggunakan alat-alat canggih dan dalam skala yang besar. Dalam perkembangannya, kedua sistem pertanian ini memiliki banyak kelemahan dan justru memberikan dampak negatif, baik itu dalam aspek ekonomi maupun dalam aspek lingkungan.

Sedangkan menurut para ahli, pertanian modern adalah suatu sistemasisasi penerapan pertanian organik (baca; pengertian pertanian organik) yang lebih menggunakan bahan-bahan kimiawi dalam budidaya organik yang dilakukannya (Sutanto, 2002).

Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa pertanian organik dan sistem pertanian organik adalah pertanian yang memanfaatkan alat-alat modernisasi dalam mencapai hasil yang diinginkan. Bahsan ini mencangkup alat dan penyuburan pada tahannya.

Kelebihan Sistem Pertanian Modern

Sistem pertanian modern ini pada dasarnya memiliki kelebihan, alasannya karena selalu diawali oleh program revolusi hijau yang mengusahakan pemuliaan tanaman untuk mendapatkan varietas baru yang melampaui daerah adaptasi dari varietas yang ada.

Varietas tanaman yang dihasilkan merupakan varietas yang respontif terhadap pengairan, pemupukan, adaptasi geografis yang luas, dan resisten terhadap hama dan penyakit, sehingga yang dihasilkan adalah tanaman-tanaman yang berkualitas dan tahan terhadap penyakit.

Revolusi hijau yang lebih menekankan terhadap pengembangan tanaman serealis seperti jagung, padi, dan gandum pada akhirnya merubah keadaan pertanian di Indonesia, perubahan tersebut dapat dilihat dari bergesernya budidaya tanaman dari praktik budidaya secara tradisional menjadi praktek budidaya tanaman secara modern yang menggunakan alat-alat canggih dalam proses penggarapannya.

Di satu sisi, revolusi hijau diakui bermanfaat bagi kehidupan manusia namun di sisi lain terungkap bahwa sistem pertanian modern telah membawa konsekuensi-konsekuensi negatif terhadap lingkungan. Penggunaan pupuk buatan, pestisida serta praktik-praktik pertanian modern lainnya yang dilakukan tidak bijak ternyata memiliki andil besar terhadap kerusakan lingkungan.

Kekuarangan Sistem Pertanian Modern

Kerusakan yang terjadi dalam sistem pertanian modern antara lain dapat menyebabkan keracunan, penyakit, kematian pada tanaman, hewan dan manusia. Hai ini juga yang menjadi penyebab kerusakan pada tanah dan berkurangnya persediaan sumber daya alam (energi).

Pada dasarnya sistem pertanian modern adalah sistem pertanian yang dicirikan dengan tingginya pemakaian input dan intensifnya penggunaan lahan, hal inilah yang pada akhirnya menjadi pemicu munculnya permasalahan baru di dunia pertanian Indonesia.

Hal itu dikarenakan dalam penanaman varietas unggul maka tanaman menjadi sangat responsif terhadap pemupukan dan resisten terhadap penggunaan pestisida dan herbisida, sehingga penggunaan pestisida dan herbisida ini yang kemudian menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan, berkurangnya keanekaragaman hayati, terjadinya degradasi lahan, residu pestisida dan  resistensi hama penyakit, serta gangguan kesehatan manusia akibat penggunaan pestisida dan bahan-bahan kimia lain yang mencemari lingkungan.

Selain itu, berubahnya sistem pertanian ternyata diikuti oleh berubahnya kondisi lahan pertanian kita yang makin hari makin menjadi kritis sebagai dampak negatif dari penggunaan pupuk anorganik, pestisida, dan tindakan agronomi yang intensif dalam jangka panjang (Departemen Pertanian, 2000 Dalam Prasetyo Syagian, 2012 ). Sehingga pada akhirnya petani akan kekurangan lahan potensial untuk digarap dan tentunya ini akan menambah panjang daftar permasalahan pertanian di Indonesia.

Permasalahan  dan tantangan yang dihadapi dalam sistem pertanian modern ini menjadi semakin kompleks ketika aspek ketersediaan dan produksi pangan menjadi tidak seimbang,  apalagi produksi pangan disamping banyak dipengaruhi oleh perubahan cepat pada lingkungan global juga dipengaruhi oleh perubahan iklim, secara umum hal ini terjadi akibat adanya dua kecenderungan utama yaitu terus bertambahnya kebutuhan pangan seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dan semakin menyempitnya lahan pertanian karena tekanan penduduk sehingga terjadi konversi lahan untuk berbagai kepentingan lain.

Kondisi ini dipersulit pula oleh kenyataan bahwa minat sumber daya manusia (SDM) untuk menekuni bidang pertanian semakin berkurang akibat rendahnya pendapatan yang diperoleh dari usaha tani. Sehingga masyarakat semakin meninggalakan pekerjaan sebagai petani.

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian sistem pertanian modern, kelebihan, dan kekurangannya . Semoga degan adanya adanya bahasan ini dapat memberikan wawasan dan juga pengetahuan bagi segenap pembaca yang sedang mendalami tentang “Sistem Pertanian Modern”.

Rate this post